Memaafkan artinya rela melupakan kesalahan seseorang tanpa ada perasaan benci atau dendam, tetapi menerima atau memperlakukan orang tersebut sebagai orang yang berdamai dengan kita.
Yesus adalah teladan kita dalam mengampuni. Dalam doa
Bapa Kami, Yesus ajarkan kita satu pokok penting dalam doa :
“Ampunilah kami seperti kami mengampuni
orang yang bersalah kepada kami”.
(Matius 6 : 12)
Kita harus memaafkan /
mengampuni orang lain karena :
Ø Tuhan lebih dulu mengampuni kita
Ø Agar kita tidak memendam kebencian
Kita tidak boleh memendam
kebencian karena dapat menimbulkan dosa :
Ø Menyakiti orang lain dengan cara mamukulinya
Ø Mengejek atau memaki orang lain
Sikap – sikap yang dimiliki
Yesus dalam mengampuni adalah :
Ø Ketulusan hati,
Artinya : Yesus mengampuni dan mendoakan
orang yang bersalah kepadaNya.
Ø Mengampuni tanpa membalas,
Artinya : tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan, tetapi dengan kebaikan.
Ø Ampunilah tanpa jemu,
Artinya : mengampuni terus-menerus
Matius 18 : 21 – 35
Perumpamaan tentang
pengampunan
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:
"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat
dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu:
Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama
seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan
perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu
talenta. 25 Tetapi karena orang itu
tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual
beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah
dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh
belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan
hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba
itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar
kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan
memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan
kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain
sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang
itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah
kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah
mengasihani engkau? 34 Maka marahlah
tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan
seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku
yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu
masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Dalam Matius 18 :
21 – 35, ketika Petrus bertanya tentang pegampunan, maka Yesus berkata,
“Kita harus mengampuni sampai tujuh puluh kali tujuh kali”. Artinya;
Ø Mengampuni tidak boleh bosan
Ø Mengampuni terus-menerus
Ø Pengampunan tidak terbatas
Yesus
menginginkan kita tidak menciptakan permusuhan dengan orang lain. Sebaliknya,
kita harus selalu mengasihi atau
mendoakan orang lain. Untuk memaafkan orang lain tentunya tidak gampang, kita
memerlukan kekuatan dan pertolongan Tuhan.
Ada 3
contoh yang harus kita teladani dalam mengampuni :
Ø Yusuf mengampuni saudara-saudaranya
Ø Esau mengampuni Yakub
Ø Daud mengampuni Raja Saul
Komentar
Posting Komentar
Kirim komentar anda disini ...