Langsung ke konten utama

Bertanggung Jawab


Bertanggung Jawab
Salah satu tanggung jawab yang harus dikerjakan manusia di dalam kehidupannya adalah menghargai, bertanggung jawab terhadap hidupnya karena kehidupannya itu diberikan oleh Allah / anugrah Allah. Manusia adalah mahkluk yang hidup karena manusia diberi nafas hidup kedalam hidungnya ketika Tuhan membentuk manusia.
Kejadian 2:7 ) “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Manusia yang tidak mau bertanggung jawab atas hidup yang dipercayakan Allah kepadanya akan diberikan kehidupan yang kacau, seperti:
  • Menggunakan obat-obatan terlarang, narkoba, minum-minuman keras
  • Merusak lingkungan ; mencorat-coret tembok
  • Merusak kehidupan dengan melakukan hal-hal yang melanggar etika dan moral
  • Mencelakakan sesama manusia
Orang yang tidak mempersiapkan masa depannya dengan baik akan menjalankan kehidupannya dengan asal-asalan yang penting hidup namun berakhir dengan penyesalan.
Hidup yang Bertanggung Jawab
Tanggung jawab berarti bahwa manusia mempunnyai tugas dan panggilan untuk menata hidupnya, rencana, memilih masa depan hidupnya dan membuat  keputusan. Keputusan atas berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya sesuai kehendak dan kebenaran Tuhan.
Ada 3 hal untuk mengetahui manusia yang bertanggung jawab / manusia yang dewasa, yaitu :
  1. Sudah mencapai umur tertentu
  2. Dapat berfikir dan mengambil keputusan sendiri terhadap persoalan kehidupan
  3. Dapat membangun dan menata hidupnya sendiri
Tanggung jawab Kepada Allah
Salah satu sifat dasar manusia adalah bahwa manusia selalu ingin tahu apa yang menjadi kehendak Allah. Hal ini bahwa manusia ingin menyatukan diri dengan kehendak Allah. Ada sesuatu hal untuk menyatukan diri dengan kehendak Allah yaitu dengan sikap dan tindakan manusia yang mau bertanya tentang hubungannya dengan Allah. Jadi, orang yang dekat dengan Allah mereka akan disebut bertanggung jawab sebab ia mau berkorban, berani, dan mau mengakui hidupnya. Sementara orang yang tidak mau bertanggung jawab tidak mau membaca Alkitab, berdoa, beribadah, maupun mengikuti persekutuan.
Lukas 15 : 11 – 32
Perumpamaan tentang anak yang hilang
11 Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. 12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. 13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. 14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. 15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. 16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. 17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. 18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, 19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. 20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. 21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. 22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. 23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. 24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. 25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. 26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. 27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. 28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. 29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. 31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. 32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”
Dalam cerita ini, kita diajar tentang sikap dan tindakan manusia yang mau bersatu kembali dengan bapanya. Setelah menyadari kesalahannya walaupun harus menghadapi resiko yang dialami. Menghormati orangtua adalah salah satu dari 10 perintah Tuhan pada awalnya perintah ini bertujuan untuk mengajak orang-orang muda memperhatikan, menghormati, memelihara orangtua atas jasa-jasa yang sudah mereka berikan karena mereka, kita diajar untuk mengenal banyak hal, kita juga di didik supaya menjadi orang yang baik. Dalam perkembangan selanjutnya, orangtua dipahami sebagai orang yang dituakan. Arti menghormati juga berkembang mengakui kewibawaan dan tugas tanggung jawab mereka. Cara menghormati orangtua salah satunya adalah menaati perintah-perintah, saran-saran dan nasehat-nasehat mereka. Ketaatan kita harus didasarkan pada ketaatan kepada Tuhan karena orangtua adalah wakil Allah di dunia. Tetapi jika kita tidak menaati sesuai dengan kehendak Tuhan, maka kita patut mengingatkannya berdasarkan kehendak dan kebenaran Tuhan.
Efesus 6 : 2-3
2 Hormatilah ayahmu dan ibumu–ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: 3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.”
Ulangan 5 : 16
“Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.”
Hormatilah ayah dan ibumu ini adalah suatu perintah yang penting. Seperti yang nyata pada janji ; 1. supaya kamu berbahagia , 2. panjang umurmu di bumi.
Ciri Manusia yang Bertanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sikap dan cara hidup yang dapat diandalkan
Orang yang bertanggung adalah orang yang …
  1. Memperlakukan sesamanya dengan adil, tidak curang, menghormati mahkluk lainnya dan sadar akan lingkungannya.
  2. Mematuhi segala peraturan yang berlaku di dalam masyarakat
  3. Memperlakukan orangtuanya, saudara-saudaranya dan keluarganya dengan kasih dan rasa hormat
  4. Menjadi anggota masyarakat yang aktif dan kontributif
  5. Membentuk dirinya menjadi pribadi yang berkarakter baik
Tanggung jawab tidak dapat dipisahkan dengan kebebasan. Tanggung jawab tanpa kebebasan akan berakibat pemaksaan kehendak kepada orang tanpa mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan masing-masing individu. Sebaliknya Kebebasan tanpa tanggung jawab akan berakibat sesuka hatinya tanpa memikirkan siapa, bagaimana, dan kepentingan orang lain.
Kehidupan adalah keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh-Tokoh Alkitab yang Mengampuni

Yusuf dan Saudara – Saudaranya             Yakub mempunyai 12 anak laki – laki dan 1 anak perempuan. Yakub sangat mengasihi Yusuf dan memberikannya jubah maha indah. Saudara-saudara Yusuf sangat marah dan membenci Yusuf karena Yusuf sangat dikasihi Yakub dan mimpi – mimpi Yusuf. Saudara-saudara Yusuf membuat rencana jahat dan menyingkirkan Yusuf dengan cara memasukkan Yusuf ke dalam sumur dan menjual Yusuf ke pedagang Mesir. Sikap Yusuf saat dalam kesulitan ialah Yusuf tetap percaya kepada Tuhan dan Yusuf taat akan perintahNya. Yusuf selalu percaya bahwa kesulitan itu diijinkan Tuhan dan Yusuf tahu Allah pasti akan melepaskannya.             Saat terjadi kelaparan di Kanaan, saudara-saudara Yusuf ke Mesir untuk membeli bahan makanan. Sikap Yusuf kepada saudara-saudaranya adalah Yusuf mengampuni mereka, Yusuf menyambut mereka dengan sukacita, Yusuf memelihara mereka. Esau dan Yakub             Ishak mempunyai 2 anak kembar yaitu Esau dan Yakub. Ciri-ciri Esau adalah

Ibadah dan Kebaktian

Ibadah dan Kebaktian Makna Ibadah adalah :      1.     Ungkapan rasa syukur kepada Allah      2.     Jawaban / respon kasih Allah kepada Umat-Nya      3.     Pelayanan, penyembahan, dan pujian kepada Tuhan      4.     Perbuatan dan kehidupan yang sesuai dengan perintah Tuhan      5.     Pelayanan yang dilakukan dengan rasa tulus, ikhlas, dan penuh kasih baik itu kepada Allah, kepada sesama tanpa dibatasi oleh tempat, waktu dan keadaan. Kebaktian adalah Suatu pelayanan yang dilakukan dengan rasa tulus, ikhlas, dan kasih kepada Allah dan esama pada tempat dan waktu tertentu. Misalnya;      1.     Kebaktian hari Minggu      2.     Kebaktian remaja      3.     Kebaktian Paskah      4.     Kebaktian Natal, dsb. Persamaan dan Perbedaan Ibadah / Kebaktian Persamaan : Sama – sama berdasarkan kasih dan ungkapan rasa syukur yang tulus kepada Allah dan sesama. Perbedaan :      1.     Ibadah -        Pelayanan tidak dibatasi tempat, waktu dan kead

Allah Marah Pada Keserakahan

Kebun anggur Nabot ( 1 Raja-Raja 21 : 1 – 29 ) 1 Sesudah itu terjadilah hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria. 2 Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang." 3 Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!" 4 Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. 5 Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata kepadanya: