Sering kali orang beranggapan bahwa
hidup dalam kekudusan itu identik dengan penampilan seperti hidup dengan gaya
keagaamaan misalnya berpakaian putih-putih, mamakai salib , manaruh salib di
setiap sudut rumahnya, dan atribut agama lainnya. Namun ekspektasinya tidak
seperti yang kita harapkan. Diluar itu ia sering berkata kasar, seorang
perampok atau koruptor. So, penampilan tidak menjamin hidupnya berada dalam
kekudusan. Begitujuga dengan prilaku, bukan berarti tidak merokok, tak pergi
clubbing, tidak minum-minuman keras dan bahkan telah lama berada dalam
pelayanan pun meyakinkan bahwa hidup orang tersebut kudus.
Lantas,
Seperti apasih hidup dalam kekudusan?
Hidup
dalam kekudusan bukan berasal dari hal-hal yang nampak di luar yang
mempengaruhi di dalam. Itu semua berasal dari hati kita. Hati yang kudus, hati
yang telah disucikan dan hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus. Hidup menyesuaikan
hati yang paling dalam dengan Firman Tuhan. Inilah hidup dalam kekudusan.
Untuk apasih Hidup dalam Kekudusan?
Dalam 1 Petrus 1 : 15 dikatakan
bahwa, “Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama
seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu”,..
Yang pertama, karena cermin hidup
kita yaitu Allah yang kudus. Karena Yesus Allah yang kudus maka dari itu
hendaknya kita hidup kudus. Kenapa kita beribadah? Melayani? Karena Yesus juga
melakukan hal demikian selama hidupNya di dunia. Kenapa kita tak boleh
bergosip? Karena memang Yesus tidak pernah bergosip atau menyebarkan
gosip-gosip. Hal ini juga tidak pernah ada dalam Firman Tuhan. Itulah mengapa
kita harus hidup kudus.
Kedua,
Hidup dalam kekudusan bukanlah pilihan kita tetapi Allah sendiri yang telah memanggil kita. Bukan semaunya kita, menunggu saat yang tepat
untuk hidup kudus. Kapan? Kapan-kapan.. Nanti aja deh kalau sudah tua.. bla bla
bla~ Bukan nanti! Tapi sekarang! Sekarang Yesus sudah panggil kamu untuk hidup
kudus.
Nah, bagaimana sekarang? Sudah
adakah Yesus Kristus dalam hati kamu? Kekudusan mencakup segala hal, tak hanya
dalam hal keagamaan, tapi kehidupan kita hari lepas sehari, adakah kita sudah
hidup sturut dengan FirmanNya?
….
Komentar
Posting Komentar
Kirim komentar anda disini ...